Tiap
pulang sekolah si sobat selalu minta bareng. Beli pulpen maunya
kembaran. Lama-lama, kok jadi risih ya apapun diikuti sobat?
Jangan-jangan sobat kita seorang followers? Cocok atau tidak ya, dengan
ciri-ciri berikut.
Menempel Kayak Perangko
Di mana ada kita, di situlah si sobat berada. Kayaknya nggak bisa pisah dengan kita walau sedetik saja. Bahkan, kita mau izin ke kamar mandi, ia nggak mau ketinggalan. Waktu kencan sama pacar pun, si sobat selalu muncul. Jadi merasa nggak bebas dan nggak nyaman. Merasa punya stalker, bukan sobat.
You Jump, I Jump
Apa pun pendapat kita, si sobat selalu setuju. Pendukung yang sejati sih, boleh-boleh saja. Tapi, ketika kita butuh pendapat dari sobat, dia nggak bisa diandalkan. Terkadang kita juga butuh argumen yang menentang pendapat kita. Si sobat jadi nggak bisa mengkritik kita, walau tindakan kita salah. Kita selalu dianggap benar.
Copy Cat
Baru beli varsity jacket warna pink-biru seperti yang ada di majalah. Dua hari kemudian si sobat memakai jaket yang sama ke pensi sekolah tetangga. Ditanya kenapa beli yang sama, si sobat cuma bisa senyum. Nggak cuma itu, sobat juga selalu coba mengidolakan seleb yang kita suka. Padahal, dia nggak suka.
Jadi Asisten Pribadi
Kita minta tolong bawain barang, si sobat dengan senang hati melakukan. Nggak jarang dia juga membelikan atau mentraktir barang-barang yang kita inginkan. Disuruh melakukan banyak hal pun, ia mau. Awalnya sih, asyik. Tapi, kelamaan jadi nggak enak juga dilihatnya. Kepengin sekali-kali dengar si sobat menolak perintah kita. Ayu - Foto: Dok. FeminaGroup.com
Menempel Kayak Perangko
Di mana ada kita, di situlah si sobat berada. Kayaknya nggak bisa pisah dengan kita walau sedetik saja. Bahkan, kita mau izin ke kamar mandi, ia nggak mau ketinggalan. Waktu kencan sama pacar pun, si sobat selalu muncul. Jadi merasa nggak bebas dan nggak nyaman. Merasa punya stalker, bukan sobat.
You Jump, I Jump
Apa pun pendapat kita, si sobat selalu setuju. Pendukung yang sejati sih, boleh-boleh saja. Tapi, ketika kita butuh pendapat dari sobat, dia nggak bisa diandalkan. Terkadang kita juga butuh argumen yang menentang pendapat kita. Si sobat jadi nggak bisa mengkritik kita, walau tindakan kita salah. Kita selalu dianggap benar.
Copy Cat
Baru beli varsity jacket warna pink-biru seperti yang ada di majalah. Dua hari kemudian si sobat memakai jaket yang sama ke pensi sekolah tetangga. Ditanya kenapa beli yang sama, si sobat cuma bisa senyum. Nggak cuma itu, sobat juga selalu coba mengidolakan seleb yang kita suka. Padahal, dia nggak suka.
Jadi Asisten Pribadi
Kita minta tolong bawain barang, si sobat dengan senang hati melakukan. Nggak jarang dia juga membelikan atau mentraktir barang-barang yang kita inginkan. Disuruh melakukan banyak hal pun, ia mau. Awalnya sih, asyik. Tapi, kelamaan jadi nggak enak juga dilihatnya. Kepengin sekali-kali dengar si sobat menolak perintah kita. Ayu - Foto: Dok. FeminaGroup.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar